Perang Dunia III Pecah, Siapa Sekutu Korea Utara? ~ Asiabigberita

Asiabigberita - Situasi di Semenanjung Korea masih Siaga Satu . Amerika Perkumpulan di bawah Donald Trump -- yang masih berperilaku sebagai 'polisi dunia' -- mengirimkan armada tempur Carl Vinson, yang dikawal kapal perang Jepang, untuk menghadapi Korea Utara.

Di sisi lain, uji coba rudalnya dihentikan oleh pyongyang tidak menghiraukan tekanan dunia internasional untuk. Bahkan, rezim Kim Jong-un dikhawatirkan sedang bersiap melakukan tes senjata nuklir keenamnya -- yang nyata-nyata melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Beberapa orang -- dari ilmuwan hingga mereka yang mengaku peramal -- memprediksi, konflik terbuka di Semenanjung Korea bisa kapan saja pecah.

Pertempuran di salah satu titik panas konflik di dunia tersebut diyakini bakal melibatkan beragam kekuatan. Tak cuma di Semenanjung Korea, konflik juga diprediksi merembat ke beberapa lokasi lain di dunia. Niscaya Perang Dunia III tak terelakkan jika tersebut yang terjadi

Jika betul Perang Dunia III pecah, lantas siapakah yang akan menjadi sekutu Korea Utara?

Pertanyaan itu relevan diajukan menyusul perkembangan terakhir di mana korelasi Korut dan sekutu terdekatnya, China tak lagi mesra, bahkan mencondong memanas.

Pada 4 Mei 2017, corong propaganda Korea Utara KCNA melontarkan kritik terbuka kepada China -- satu sikap yang tak pernah ditunjukan sebelumnya.

KCNA menuding, China sudah memberikan "komentar sembrono" tentang program rudal nuklir Korea Utara.

Padahal, relasi kedua negara sudah lama terjalin, semenjak enam Oktober 1949 -- kala China dan Korea Utara kali pertama menjalin korelasi diplomatik. Tiongkok bahkan membantu Korut melawan Korea Selatan yang didukung Amerika Serikat pada Perang Korea 1950.

Tidak cuma itu, bagi Korea Utara, China adalah mitra dagang utamanya. salah satu komoditas utama Pyogyang yang diekspor ke Beijing merupakan batu bara. Sedangkan China dikenal sebagai penyuplai nyaris separuh dari kebutuhan produk impor negara di utara Semenanjung Korea itu.

Untuk menyerang Korea Utara diputuskan siapa yang bakal membela Kim Jong-un jika pada suatu hari AS

Dikutip dari Inquisitr pada Jumat (5/5/2017), tidak menutup kemungkinan China tidak mau membela Korea Utara.

Ada kemungkinan Korut mencari sekutu lain kalau memang demikian Tak cuma mengandalkan nostalgia pada era Perang Dingin, Korea Utara mungkin memberikan sejumlah tawaran. Perihal itu diungkap dosen korelasi internasional King's College London Ramon Pardo kepada Newsweek.

"Yang pertama yang bisa Korea Utara lakukan adalah menawarkan tenaga kerja murah, yang menarik bagi sejumlah negara," kata ia.

Pardo menambahkan, teknologi persenjataan mereka bisa ditawarkan rezim Kim Jong-un juga. "Itu bukan teknologi maju, namun semua negara membutuhkannya," tambah dia.

1. Rusia

Dengan berkurangnya dukungan China kepada Korea Utara, Rusia diprediksi bisa menjadi sekutu paling diandalkan.

Walau mengecam retorika dan program nuklir bombastis Korut, Rusia tak ragu memperluas kolaborasi perdagangan dan investasi di Korea Utara.

Rusia juga sudah merevitalisasi kereta api dan jaringan transportasi lain di Korut, juga mendatangkan bahtera tanker minyak Rusia ke Korea Utara dari kota pelabuhan Vladivostok.

Sementara, Rusia bisa menggantikan China sebagai 'penyambung hidup' bagi Korut, melawan hukuman yang dilengserkan PBB dan dunia internasional kepada Pyongyang. Hingga saat ini, China masih berkontribusi sekitar sembilan puluh persen dalam perdagangan Korea Utara, demikian menurut Politifact.

"Korea Utara tidak peduli dengan tekanan atau hukuman China karena masih ada Rusia di pihaknya. Selama setengah abad, pyongyang sudah mempermainkan Beijing dan Moskow

2. Bulgaria

Sekutu lama Korea Utara yang lain adalah Bulgaria. Tapi, baru-baru ini negara tersebut mulai menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap rezim Kim.

Bulgaria baru saja mengimplementasikan resolusi PBB terhadap Korea Utara dengan mengurangi jumlah personel tenaga lokal untuk kedutaan Korut di Sofia.

Mereka juga membatasi jumlah rekening bank Korut. Sejak 1948, itu dikenal sebagai pukulan gede bagi rezim Kim Jong-un karena Bulgaria telah menjadi sekutu yang tangguh

Meskipun demikian, negara tersebut tak mau ikut andil dalam Perang Dunia III.

3. Kuba

Meskipun adat-istiadat kedua negara sangat berbeda, Kuba mungkin dikenal sebagai sekutu Korea Utara yang paling teguh.

Seperti halnya Venezuela, Kuba ikut mengutuk 'imperialisme Barat' yang juga menjadi materi propaganda Korea Utara.

Seperti halnya Korut, Kuba dikenal sebagai negara yang menghindari dampak perubahan rezim di negara-negara sekitarnya.

Meskipun Kuba membuka diri pada dunia, juga pasar bebas, tidak dekat lebih tidak lambat dari pada Korea Utara, media Pyongyang melaporkan bahwa Raul Castro baru-baru ini menegaskan kembali dukungannya kepada pemimpin serikat pekerja Ju Yong-gil ketika ia mengunjungi negara Karibia tersebut awal pekan ini

4. Iran dan Suriah

Korea Utara juga mempunyai sejumlah sekutu di Timur Tengah. Seorang wartawan Israel bahkan pernah memberi label kepada Korut -- dengan dengan Iran dan Suriah --sebagai "poros kejahatan."

Dukungan itu telah dimanifestasikan melewati perdagangan, terutama yang menyangkut senjata, di mana Korea Utara sudah menunjukkan kemauan untuk menyuplai senjata untuk Iran, Suriah, dan Hamas.

Iran dan Korea Utara berbagi keberatan yang sama: kutukan Barat atas program senjata nuklir mereka.

Lebih jauh lagi, pejabat Departemen Luar Negeri AS percaya bahwa kedua negara sudah bertukar informasi untuk memperbaiki teknologi senjata masing-masing. Perihal tersebut diungkapkan oleh pakar proliferasi rudal dari Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis kepada Fox News.

"Rudal pertama yang kami lihat di Iran merupakan fotokopi rudal Korea Utara," kata ia.

Lewis menambahkan, selama bertahun-tahun pejabat Korea Utara dan Iran terlihat berfoto bareng. Tidak hanya itu, "kami juga melihat ada kesamaan senjata."

judi terpercaya