BALIKPAPAN, Asiabigbet.com - Ratusan masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur antusias menonton rekonstruksi perampokan sekaligus pembunuhan keluarga juragan angkot setempat. Kasus ini menyedot perhatian masyarakat selama sepekan terakhir lantaran adanya tiga korban pembunuhan sekaligus, yakni Mulyadi (64), Lasiyem (26), dan PS (5).
"Penontonnya meluber sampai ke jalan jalan," kata Ketua RT tiga puluh satu Muara Rapak, Muhammad Asy’ari, Kamis, sembilan Maret 2017.
Akibatnya, polisi menyiagakan puluhan personel guna mengawal jalannya rekontruksi yang dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim. Polisi bersenjata membuat pagar betis untuk membatasi arus penonton dengan petugas rekonstruksi di tempat kejadian kasus.
Sorak-sorai warga terpancing kala tiga tersangka memeragakan proses perampokan berujung pembunuhan ini. Polisi menjerat tersangka-tersangka, Bambang Hermanto (24), Ada Faroki Manda (20), dan Fendi Eko Nurwahyudi (21) dengan sangkaan Pasal tiga ratus empat puluh KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman sanksi mati.
Warga yang mayoritas ibu-ibu tersebut kompak menyoraki ketiganya yang langsung dibawa masuk ke rumah yang jadi lokasi fenomena. ibu-ibu-ibu ini memang terlihat geram terhadap aksi bengis tersangka yang membunuh juragan angkot sekeluarga.
"Mereka ini kejam sekali, 1 keluarga dibunuh tergolong pula anak balitanya. Dihukum mati saja pak pelakunya," bilang Badriyah yang sejak pagi sengaja menunggu rekontruksi ini.
32 adegan dimulai saat mobil sewaan tersangka memasuki pelataran rumah korban diperagakan para tersangka ini. Saat tersangka memperdaya istri korban serta menghabisinya di dalam mobil tersangka diperagakan mereka juga.
"Adegan dimulai dari pertemuan dengan korban sampai eksekusi dua korban lainnya dalam kediaman," papar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim, Komisaris Besar Winston Tommy Watuliu.
Selanjutnya, tersangka mengumpulkan harta benda korban berupa perhiasan, uang tunai sampai alat alat elektronik. Mereka lalu kabur ke Penajam Paser Utara guna membuang mayat Lasiyem dan pisau barang bukti pembunuhan.
Kasus pembunuhan Mulyadi, juragan angkot Balikpapan beserta keluarganya ini memang penuh drama. salah satu tersangka, Bambang Hermanto adalah anak tiri korban hasil perkawinan dengan istri ketiganya. Mulyadi diketahui memang punya empat istri, yakni Sutinem, Purnyati, Sri Handayani dan Lasiyem.
"salah satu tersangka punya korelasi keluarga dengan korban," tandas Tommy.
Mulyadi puluhan tahun merantau dari Blitar untuk mengadu nasibnya di Balikpapan. Keuletannya alhasil berbuah hasil usai menjadi juragan angkot dengan memiliki armada 11 transportasi angkot Balikpapan. Dia bahkan mempersunting empat istri.
Istri korban, Sri Handayani mengaku tak menyangka anak kandungnya tega menghabisi Mulyadi yang merupakan papa tirinya. Selama ibunya dipersunting korban, ditunjukan Bambang Hermanto dicurigakan oleh ia menyebutkan tidak ada prilaku
"Biasa saja prilakunya, tak ada perubahan selama berkomunikasi dengan bapak dan istri mudanya ini," paparnya.
Tetapi demikian, Sri Handayani mengakui tidak ada kedekatan emosional antara suaminya dengan anak tirinya ini. Dia menyebutkan, korban melarangnya menafkahi Bambang Hermanto saat memutuskan menikah dengan Mulyadi.
Semenjak kecil sehingga dia mencari penghidupan sendiri, bapak memang melarang saya menafkahi Bambang Hermanto
Balik ke kampung halamannya di Blitar diputuskan oleh puncaknya kala Sri Handayani. Saat tersebut, Mulyadi memutuskan bakal menikahi istri ke empatnya, Lasiyen dari Karanganyar Jawa Tengah.
"Aku pulang saja ke Blitar dari pada melihat kelakuan bapak main wanita terus," keluhnya.
Saat itulah, Sri Handayani mengetahui suami dan istri mudanya kerap bertengkar seputar harta benda. Lasiyem menuntut perhatian yang sering kali memantik pertengkaran keluarga.
Gara gara Lasiyem ini, Mulyadi terpaksa 2 kali membeli mobil Honda Jazz diperuntukan istri mudanya. Sertifikat kediaman berikut rekening tabungan sebesar Rp 405 juta juga sudah diatas namakan anak termuda Lasiyem, Putra Susilo yang genap usia empat tahun.
Permasalahan harta keluarga yang dianggap polisi sebagai motif utama pembunuhan Mulyadi, Lasiyem, dan PS.
Saat ini, Sri Handayani cuma bisa berdoa biar proses hukum tidak terlalu memberatkan anaknya, Bambang Hermanto. Pembelaan dalam persidangan peradilan Balikpapan dilakukan oleh keluarganya telah menunjuk kuasa hukum untuk.
"Aku benar betul tidak tahu, sedih, sakit hati campur aduk. Moga-moga hukumannya tak terlalu berat sehingga keluarga telah menunjuk pengacara untuk mendampinginya," ujarnya.
Sesudah fenomena, seminggu Penyidikan kasus pembunuhan 5 hari lalu itu melibatkan 3 unsur satuan tugas terdiri Polda Kaltim, Polres Balikpapan dan Polres Penajam Paser Utara.
Kasunya lumayan pelik mengingat salah satu mayat korban, Lasiyem ditemukan telah membusuk di Penajam Paser Utara.
Polisi menyimpulkan, pelaku tidak dekat hari sudah merencanakan pembunuhan serta membuangnya ke Penajam Paser Utara. Tiga orang tersangka dimana salah satu diantara tersangka anak tiri korban diamankan satuan Reserse Kriminal Polres Balikpapan.
"Korelasi antara para tersangka merupakan sesama pedagang asongan makanan di Balikpapan. Mereka diduga berkomplot untuk menghabisi nyawa keluarga Mulyadi," ujar Kapolres Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Jeffery Dian Juniarta.
Selain tersangka pembunuhan berencana, Jeffry menyebut, para tersangka adalah pengguna narkoba berdasarkan hasil tes urinenya. Polisi mengamankan barang bukti hasil kejahatan berupa dana Rp dua belas juta dan barang barang milik korban.
Sementara ini, tiga tersangka akan dikenakan pasal pembunuhan berencana dan perampokan dengan ancaman maksimal sanksi mati. {Para tersangka dianggap dengan sengaja melakukan pembunuhan keji terhadap keluarga Mulyadi.
judionline terpercayaAgen Casino Online | Casino Terpercaya | Casino Indonesia | Game Online | Judi Online | Jual Chip poker | Judi Bola | Permainan Poker | Bandar Poker | Game Casino Online | Game Online Terpercaya | Agen Poker | Poker Uang Asli | Agen Togel | Prediksi Togel Terpercaya |