Seperti dilaporkan AP, Rabu (15/2/2017), sejumlah polisi bergegas ke hotel di mana keributan terjadi, setelah mendapat laporan per telepon dari penginapan itu.
Namun, dalam penyelidikan aparat tak menemukan bukti gangguan. Polisi sebelumnya sempat setelah berbicara dengan Maradona dan perempuan tersebut.
Otoritas keamanan tak bisa memberikan konfirmasi apakah wanita tersebut adalah tamu hotel, atau Rocio Oliva, kekasih bintang sepak bola Argentina itu.
Polisi pun tak mau menjelaskan apakah laporan per telepon yang mereka terima datang dari tamu atau manajemen hotel.
Media di Spanyol menyebutkan, polisi ditelepon setelah terdengar adu argumen yang keras yang melibatkan tamu-tamu di hotel itu.
Juga tak jelas, apakah polisi berbicara dengan Maradona di kamar hotel atau di areal lain di penginapan itu.
Mantan pemain berusia 56 tahun itu berada di Ibu Kota Spanyol menyaksikan kesebelasan yang pernah dibelanya, Napoli berlaga melawan Real Madrid, dalam babak 16 besar Liga Champions.
Dia datang ke Madrid bersama kekasihnya, Rocio Oliva.
Maradona menjadi tamu dari Presiden Napoli Aurelio de Laurentiis, dan akan memberikan wejangan kepada pemain sebelum laga Rabu ini.
Diketahui pula, para pemain Napoli bermalam di hotel yang sama dengan Maradona.
Sebelumnya, media di Spanyol merilis sebuah video yang mengambarkan Maradona mengancam seorang reporter yang berusaha berbicara dengannya di hotel.
Saat Maradona berlalu, reporter itu menyebut dirinya dipukul. Mendengar kalimat itu, Maradona kembali.
Dia lalu berkata, "saya tidak memukul kamu, kalau saya memukul kamu, hidungmu akan hilang."
"Jika kita berkelahi satu lawan satu, saya akan mengancurkan kamu," cetus Maradona lagi.
Dalam sebuah percakapan beberapa detik setelah keluar dari lift, Maradona mengaku hanya ingin makan dengan tenang.
Sementara, reporter itu tak bisa diterima di tempat makan itu, karena dia bukan tamu hotel.
Maradona selain dikenal dengan kemahirannya bermain bola, telah lama pula masyur dengan kontroversinya. Baik di dalam lapangan hijau, maupun di luar.
Kehidupan pribadinya pun kerap menjadi sasaran berita bagi media-media di Argentina.
Di tahun 2014, dia menampar seorang jurnalis sambil menyebut dia idiot. Peristiwa itu terjadi di luar sebuah bioskop di Buenos Aires.
10 tahun sebelumnya, Maradona juga sempat menembakkan senapan angin ke arah reporter, dan diganjar dengan dua tahun hukuman percobaan.
Maradona, yang memimpin Argentina meraih gelar Juara Dunia di ajang World Cup 1986, dibuang dari tim Piala Dunia 1994 karena kasus doping.
Dia terbukti mengonsumsi lima jenis stimulan dan pil diet. Pada tahun 1991, ia diskors selama 15 bulan terkait penggunaan kokain saat masih bermain untuk Napoli.
judionline terpercaya
Agen Casino Online | Casino Terpercaya | Casino Indonesia | Game Online | Judi Online | Jual Chip poker | Judi Bola | Permainan Poker |
Bandar Poker | Game Casino Online | Game Online Terpercaya | Agen Poker | Poker Uang Asli | Agen Togel | Prediksi Togel Terpercaya |
0 komentar:
Post a Comment