Fenomena ini menjadi yang pertama kali di wilayah Raja Ampat, Papua. Apalagi yang merusak terumbu karang bukan dilakukan oleh perorangan, melainkan bahtera pesiar.
Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim Arif Havas Oegroseno melihat kejadian ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah Indonesia, terutama dalam perizinan bagi bahtera pesiar atau cruise.
baca juga : fenomena bencana kapal titanic.
"Selama ini kita tidak pernah handle bahtera pesiar dalam jumlah gede, seringnya semua masuk hanya di Singapura. Saat ini usaha peningkatan narik cruise, bersedia tidak mau kasus ini jadi tantangan tersendiri,"
Havas mengakui, saat ini pemerintah Indonesia tengah melakukan aneka deregulasi peraturan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan begitu, diharapkan ke depan pengelolaan cruise bisa lebih baik.
Melihat dari sejumlah negara yang sudah berpengalaman dalam penanganan cruise, Havas mengaku memang seharusnya ada kategori perairan tertentu yang bisa atau tak dilalui kapal pesiar.
"Sebenarnya bukan hal yang aneh kapal pesiar masuk ke kawasan terumbu karang, di Australia itu tidak sedikit. Tapi saya pikir kita memang harus ada evaluasi biar semua bisa balance,"
Sebelumnya bahtera pesiar Inggris, Caledonian Sky berbobot4.290ton mengantarkan 102 penumpangnya melakukan pengmatan burung di Waigeo pada 4 Maret 2017. Kapal yang berlayar hingga perairan di Raja Ampat itu mengakibatkan kerusakan terumbu karang mencapai sekitar seribu enam ratus meter persegi.
judionline terpercaya
Agen Casino Online | Casino Terpercaya | Casino Indonesia | Game Online | Judi Online | Jual Chip poker | Judi Bola | Permainan Poker |
Bandar Poker | Game Casino Online | Game Online Terpercaya | Agen Poker | Poker Uang Asli | Agen Togel | Prediksi Togel Terpercaya |
0 komentar:
Post a Comment