Wednesday, January 18, 2017
Balada Nenek Tinah Mantan Pasukan Oranye
Asiabigberita - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, berada dalam tekanan setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengampuni Bradley atau Chelsea Manning dari hukuman. Pasalnya, Assange pekan lalu mengatakan kesediaannya untuk diekstradisi ke Amerika Serikat asalkan Obama mengampuni Manning, yang membocorkan rahasia tentang kebobrokan Amerika di Irak.
"Jika Obama memberikan pengampunan kepada Manning, Assange akan menyetujui ekstradisi Amerika Serikat meskipun kasus Kementerian Kehakiman jelas tidak konstitusional," cuit WikiLeaks di akun Twitter-nya pada 13 Januari 2017.
Assange telah empat tahun tinggal di Ekuador setelah Swedia berusaha mengekstradisinya atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap dua perempuan Swedia. Assange menolak ekstradisi Swedia karena ia menduga Swedia akan mengekstradisinya ke Amerika Serikat terkait dengan pembocoran dokumen rahasia negara itu. Amerika Serikat menduga Assange terkait dengan pembocoran dokumen rahasia negara itu. Assange juga diduga terlibat bersama Rusia meretas e-mail sejumlah lembaga, termasuk kubu Partai Demokrat saat pemilihan Presiden Amerika Serikat pada November 2016.
Anehnya, menurut Guardian, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat tidak pernah mengumumkan dakwaan terhadap Assange. Termasuk menolak melakukan penyelidikan atas dokumen-dokumen yang dibocorkan Manning berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi.
Manning dijatuhi hukuman 35 tahun penjara atas tuduhan mata-mata dan membocorkan 700 ribu dokumen rahasia, termasuk kabel diplomatik dan file intelijen militer ke situs WikiLeaks. Manning ditahan di penjara Fort Leavenworth, Kansas.
Manning kemudian meminta namanya diganti dari Bradley ke Chelsea, setelah pengadilan militer mengungkapkan gejolak emosi atas identitas seksualnya. Manning pada 2013 melakukan operasi kelamin dan menyatakan dirinya sebagai transgender.
Beberapa hari sebelum masa kepemimpinannya berakhir, Obama mengurangi masa hukuman Manning menjadi 7 tahun. Itu berarti mantan tentara Amerika Serikat ini bebas pada 17 Mei mendatang.
0 komentar:
Post a Comment