Jakarta, AsiaBigBerita - Polda Metro Jaya kembali mengungkap jaringan narkoba Malaysia. Satu tersangka yang juga residivis ditembak mati, karena berusaha melawan polisi saat penangkapan.
"Jadi kita tangkap empat tersangka, satu tersangka atas nama Brian ditembak mati karena melawan pas ditangkap," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (17/01/2017).
Lima tersangka yang ditangkap ialah Sia Ferry Tjahyadi, Aminudin, Tjoe Alvin, dan Agung Setia Wibowo. Sementara, Brian ditembak mati dan jenazahnya masih diautopsi di RS Polri.
Iriawan mengatakan, delapan anggota jaringan narkoba Malaysia itu sudah beroperasi selama lima bulan di Jakarta.
"Jaringan ini baru lima bulan beroperasi di Jakarta, tapi sudah cukup besar. Bisa dibayangkan jika jaringan ini belum terungkap, maka jaringan ini bertambah besar," ujar dia.
Terbongkarnya jaringan narkoba internasional ini bermula dari pengembangan Polda Metro Jaya, yang menangkap jaringan narkoba di Jakarta Barat pada awal Januari 2017. Hingga tertangkaplah Ferry dan keempat komplotannya.
"Jadi pengembangan kasus ini telah dilakukan dengan mengaitkan beberapa tersangka, hingga tertangkaplah komplotan jaringan narkoba ini," Irawan memaparkan.
Sementara, Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Affriandi mengatakan, modus jaringan narkoba internasional ini mengedarkan sabu melalui gorden, sikat, dan kardus. Nilai estimasi sabu yang disita tersebut Rp 18 miliar.
"Jadi estimasi nilai narkoba yang didapatkan melalui jaringan ini ialah Rp 18 miliar dan menyelamatkan masyarakat sebanyak 68.000 jiwa," Nico menandaskan.
Dari penangkapan ini, Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti narkoba di antaranya h-5 ermin berjumlah 21.900 butir, sabu seberat 8.8 kg, dan pil ekstasi seberat 1.942 Kg.
Sementara, barang bukti lainnya yang ikut disita dari anggota jaringan narkoba Malaysia itu di antaranya delapan handphone berbagai merek. Kemudian dua senjata api termasuk delapan peluru.
0 komentar:
Post a Comment