AsiaBigBerita, KRAMATJATI -- Wakil Direktur Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri Kombes John Turman Panjaitan menganggap kaburnya tujuh narapidana kasus narkoba dari penjara di gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur pada Selasa (24/1/2017) pagi sebagai musibah besar.
"Ini sungguh musibah besar buat kita. Sebenarnya, tahanan itu disediakan untuk rehabilitasi, bukan tahanan narapidana, tapi digunakan untuk narapidana," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Turman membenarkan, salah satu narapidana yang kabur merupakan warga negara China yang dituntut hukuman mati.
"Nantinya bila tertangkap mereka akan mendapatkan hukuman lebih berat. Bagi yang dituntut hukuman penjara, maka akan ditambah sepertiga dari tuntutan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, tujuh tahanan melarikan diri dari tahanan di gedung BNN dengan cara membuat lubang berdiameter sekitar 30 sentimeter menggunakan potongan besi teralis penjara.
Direktur dirtipid IV Narkotika Baresktim Mabes Polri, Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, usai mendapat laporan kaburnya para tahanan itu, ia segera memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan melalui rekaman kamera CCTV di sejumlah titik. Dari sana diketahui, para tersangka kabur jelang waktu subuh.
"Kami membuka CCTV Tipid IV Narkoba bagian belakang tahanan untuk mengetahui para tersangka melarikan diri. Terlihat pada rekaman CCTV jam 04.15 pagi para tersangka membobok tembok tahanan," kata Eko
Eko menambahkan, begitu keluar dari dalam ruang tahanan, pelaku memanfaatkan pakaian dan kain yang mereka miliki untuk menutup kawat berduri di atas tembok setinggi tiga meter yang membatasi kantor (Dirtipid) Narkotika Mabes Polri dengan Rumah Sakit Otak Nasional.
"Usai melompati tembok berduri, pelaku melarikan diri melalui halaman parkir RS Otak Nasional," ujar Brigjen Eko.
0 komentar:
Post a Comment